Jakarta – Punya karakter vokal mirip Ariel 'Peterpan' menjadi keuntungan bagi band d'Morgen. Vakumnya Peterpan, d'Morgen memanfaatkannya dengan merilis single Hati Yang Tersakiti.
“Sebenarnya kita hadir pas kebetulan Peterpan lagi vakum. Pada dasarnya kita nggak ngerasa ngejiplak atau tidak pada posisi siapa gantiin siapa, nggak ada maksud gantiin kevakuman Peterpan,” ungkap Yudie mewakili personel d'Morgen saat ditemui di Studio Nagaswara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/2).
Tak bisa dipungkiri, banyak yang menilai warna musik yang disuguhkan band asal Bogor yang beranggotakan Yudie (vokal), Yogie (drum), Rizal (gitar), Firman (gitar) dan Azzmi (bass) ini memang mirip Peterpan. Hal itu diakui Yudie sebagai keuntungan tersendiri.
“Memang banyak yang bilang suaranya mirip Ariel. Keuntungan secara kasar ada, karena mereka (Peterpan) kan lagi vakum, saingan kita jadi sedikit berkurang,” terangnya.
Namun kemiripan itu tak lantas membuat band yang berdiri sejak 2008 ini berleha-leha. Justru penilaian itu menjadi introspeksi d'Morgen.
“Penilaian itu kalau untuk hal yang positif nggak apa-apa, kita tanggapi dan kita terima dengan baik. Tapi kita tetap punya ciri khas dan tak mau dianggap sama,” pungkas Yudie. [aji]
Source: inilah online
“Sebenarnya kita hadir pas kebetulan Peterpan lagi vakum. Pada dasarnya kita nggak ngerasa ngejiplak atau tidak pada posisi siapa gantiin siapa, nggak ada maksud gantiin kevakuman Peterpan,” ungkap Yudie mewakili personel d'Morgen saat ditemui di Studio Nagaswara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/2).
Tak bisa dipungkiri, banyak yang menilai warna musik yang disuguhkan band asal Bogor yang beranggotakan Yudie (vokal), Yogie (drum), Rizal (gitar), Firman (gitar) dan Azzmi (bass) ini memang mirip Peterpan. Hal itu diakui Yudie sebagai keuntungan tersendiri.
“Memang banyak yang bilang suaranya mirip Ariel. Keuntungan secara kasar ada, karena mereka (Peterpan) kan lagi vakum, saingan kita jadi sedikit berkurang,” terangnya.
Namun kemiripan itu tak lantas membuat band yang berdiri sejak 2008 ini berleha-leha. Justru penilaian itu menjadi introspeksi d'Morgen.
“Penilaian itu kalau untuk hal yang positif nggak apa-apa, kita tanggapi dan kita terima dengan baik. Tapi kita tetap punya ciri khas dan tak mau dianggap sama,” pungkas Yudie. [aji]
Komentar
Posting Komentar